Mengenal Peran Batu Belah Dalam Bidang Konstruksi
Jenis batu belah – Sebagaimana yang sudah diketahui
bahwa dalam pembangunan sebuah konstruksi itu membutuhkan beragam jenis material.
Hal itu bukan tanpa sebab, karena pada masing-masing jenis material yang digunakan
memiliki fungsi saling mengikat satu sama lainnya.
Namun, masih banyak masyarakat yang belum terlalu paham akan
fungsi dari batu belah dalam bidang konstruksi. Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya
lagi mengenai seluk beluk batu belah, mari kita simak saja langsung ulasannya
di bawah ini.
Apa Itu Batu Belah?
Batu belah merupakan jenis batu yang berasal dari bongkahan
batu berukuran besar, yang kemudian dipecah dengan mesin penghancur sehingga
menjadi bongkahan-bongkahan batu dengan ukuran ang beragam. Setelah itu,
bongkahan batu tersebut akan disortir yang berdasarkan ukuran dan dikelompokkan
dalam ukuran yang sama.
Karakteristik
dari batu pondasi yang satu ini tampil dengan beragam warna, seperti kehitaman,
hitam, coklat keputihan dan tergantung dari daerah pegunungan maupun perbukitan
asalnya. Batu belah memang sangat ideal dijadikan konstruksi pondasi, karena
memiliki sifat yang tidak mudah mengalami perubahan bentuk, serta kualitasnya
yang tetap terjaga meski tertanam di dalam tanah.
Batu belah juga kerap disebut dengan istilah “batu split”,
yang merupakan salah satu jenis batu bahan material bangunan yang didapat
dengan cara dibelah atau dipecah sehingga membuat ukurannya menjadi lebih kecil
dan bervariasi.
Secara
umum, fungsi utama pada batu belah ini sebagai bahan campuran utama untuk
pembuatan pondasi. Tak hanya batu belah, masih ada lagi peran material lainnya
dalam pembuatan pondasi bangunan seperti pasir, semen yang kemudian dicampur
dengan air.
Baca Juga : Tips Mudah Memilih Cat Rumah Agar Sesuai Kebutuhan
Fungsi Batu Belah & Jenis-jenisnya
Kendati sering digunakan untuk bahan campuran beton cor,
ternyata batu belah juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan konstruksi lainnya,
seperti proses pengaspalan, pembuatan bahan beton pemecah ombak, bahan
reklamasi pantai, bahan untuk membuat dermaga kecil, hingga bisa digunakan sebagai
pengganti pasir.
Batu belah
mempunyai kualitas yang sangat mumpuni, sehingga cocok digunakan untuk pondasi
menerus dan pondasi umpak. Berkat ukurannya yang bervariasi, batu belah
ini bisa mengikuti lebar yang diinginkan secara rapi sehingga porsi beban yang
akan diberikan terhadap pondasi menjadi lebih optimal.
Adapun
mengenai berbagai macam jenis batu belah yang dapat kamu jumpai dipasaran
seperti berikut:
Batu Belah Ukuran 0 – 5 mm
Batu belah
yang dipecah atau dihancurkan dengan ukuran yang paling kecil ini sering
disebut “abu batu”, dimana fungsinya bisa digunakan sebagai pengganti pasir.
Ukuran tersebut memiliki partikel yang mirip dengan pasir lembut, sehingga
membuatnya ideal digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan, bahan utama
untuk membuat gorong-gorong, serta bahan pembuatan batako press.
Batu Belah Ukuran 5 – 10 mm Atau 3 / 8 cm
Material
batu belah yang kedua ini banyak dimanfaatkan untuk campuran dalam proses
pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan hingga jalan kelas 1. Pada
umumnya, ukuran batu ini akan dicampur dengan aspal menjadi Aspal Mixed Plant
atau Aspal Hot Mixed.
Batu Belah Ukuran 10 – 20 mm
Jenis batu
belah yang berikutnya ini kerap digunakan untuk bahan pengecoran dari
konstruksi yang ringan hingga konstruksi berat. Bangunan yang dikerjakan dengan
beton cor dari material batu belah ukuran 10 – 20 mm ini diantaranya adalah:
- Bangunan bertingkat tinggi
- Landasan pacu pesawat terbang
- Jalan tol
- Bantalan kereta api
- Pelabuhan
- Dermaga
- Tiang pancang
- Jembatan
Tak hanya
itu, material belah ukuran 10 – 20 mm juga sering digunakan untuk bahan
pengecoran lantai dan pembetonan horizontal lainnya.
Batu Belah Ukuran 30 – 50 mm
Jenis batu
belah berukuran 30 – 50 mm ini biasanya digunakan sebagai dasar badan jalan
kontraktor menggunakan bahan material lain, penyangga bantalan kereta api,
pemberat pipa di dasar laut, beton cor pemecah ombak dan lain sebagainya.
Batu Belah Agregat A
Batu belah
agregat A merupakan jenis sirtu (pasir batu), yang merupakan campuran antara
beragam ukuran batu belah. Ya, diantaranya adalah abu batu, pasir, batu belah
ukuran 10 – 20 mm, batu belah ukuran 20 – 30 mm, dan batu belah ukuran 30 – 50
mm.
Kendati
demikian, tidak ada kepastian mengenai komposisi yang digunakan pada
masing-masing bahannya. Dengan kata lain, komposisi campuran tersebut akan
disesuaikan dengan jenis penggunaannya. Umumnya batu belah agregat A akan digunakan
untuk bahan pengecoran dinding, pembuatan dinding, dan campuran bahan beton
cor.
Batu Belah Agregat B
Tak berbeda
jauh dengan agregat A, dimana batu belah agregat B ini juga masih termasuk
jenis sirtu. Komposisi materialnya terdiri dari beberapa ukuran batu split,
tanah, abu batu, pasir, batu belah ukuran 10 – 20 mm, batu belah ukuran 20 – 30
mm, dan batu belah ukuran 30 – 50 mm.
Batu belah
agregat B pada umumnya digunakan untuk bahan timbunan awal pengerasan jalan
yang bertujuan untuk meratakan, serta mengikat lapisan batu belah yang
diaplikasikan pada lapisan di atasnya.
Batu Belah Agregat C
Menurut
informasi yang didapat, batu belah agregat C ini sering juga disebut dengan
istilah “asalan”. Adapun mengenai material yang digunakannya seperti berbagai
ukuran batu split, tanah, abu batu, pasir dan batu belah ukuran apa saja dengan
komposisi yang tidak beraturan.
Itu
sebabnya, mengapa batu belah agregat C dinamai dengan “batu asalan”. Batu
agregat C itu sendiri biasanya digunakan untuk bahan timbunan pada pengerukan
lahan, reklamasi dan lain sebagainya.
Batu Gajah
Elephant
stonem alias batu gajah ini merupakan jenis batu belah yang memiliki ukuran
paling besar dibanding jenis batu belah diatas tadi. Mengingat ukurannya yang
begitu besar, batu gajah pun sering digunakan untuk menimbun lahan atau lokasi
yang berdekatan dengan bibir pantai.
Jenis batu
gajah berfungsi sebagai pemecah ombak, bahan reklamasi pantai, bahan untuk
pembuatan dermaga kecil, atau yang umumnya digunakan sebagai bahan pondasi
bangunan.
Jenis Batu Pondasi Lainnya
1. Batu Bulat
Dari namanya saja sudah jelas, jenis batu pondasi ini tampil
dengan bentuk bulat yang begitu kokoh dan kuat sehingga ideal digunakan untuk
menopang struktur bangunan. karakter batu bulat ini memiliki ukuran yang tidak
terlalu besar, cukup keras, bersih dan tidak lapuk.
2. Batu Blondos
Seperti halnya jenis batu belah, dimana batu blondos ini juga
didapat dari daerah-daerah pegunungan. Namun, ukuran batu blondos jauh lebih
kecil sehingga kerap dimanfaatkan untuk lapisan pondasi. Karakter batu ini
sangat kuat, keras, bersih dan tidak mudah lapuk.
3. Batu Karang
Jenis batu pondasi berikutnya yang akan dibahas, yakni batu
karang dengan ciri khas berwarna kehitaman, putih, dan kuning muda pada
konturnya. Batu karang akan dibelah-belah agar saling mengikat satu sama
lainnya, sehingga dapat menghasilkan pondasi yang kokoh.
Artikel Menarik Lainnya : Ayo Intip harga Lantai Keramik yang Terbarunya
Nah,
seperti itulah ulasan singkat mengenai seluk beluk batu belah dalam bidang
konstruksi.
Posting Komentar untuk "Mengenal Peran Batu Belah Dalam Bidang Konstruksi"